Blog Informatif

Dapatkan info menarik di bahrulblogroll.blogspot.com.

Blog Penuh Edukasi

Dapatkan info menarik di bahrulblogroll.blogspot.com.

Edukasi

Edukasi Membuat Kita Tahu DUNIA

Follow Instagram

Follow Instagramku di : bahrul_171.

Saksikan di YOUTUBE Juga

Saksikan Video Tutorial di Youtube ku youtube.com/rosidproduction.

Wednesday, June 21, 2017

Inilah Awal Mula Tradisi Mudik Lebaran di Indonesia

Lebaran merupakan salah satu momentum bagi umat Islam untuk mudik atau pulang kampung. Ternyata tradisi mudik lebaran untuk berkumpul bersama keluarga dan mengucapkan selamat idul fitri ini tidak tergantikan meski dengan beragam alat komunikasi yang semakin canggih. Orang-orang rela antre, berdesak-desakan serta macet panjang demi bisa melaksanakan tradisi pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga saat lebaran.

Fenomena mudik lebaran di Indonesia memang unik dan jarang ditemukan di negara lain. Sekitar satu minggu sebelum lebaran, para perantau berbondong-bondong meninggalkan ibukota dan kembali ke kampung halaman. Mudik secara khusus memang ditujukan untuk momentum pulang kampung saat lebaran saja. Sedangkan pulang kampung yang dilakukan pada hari biasa, tidak mendapat sebutan mudik. Lantas bagaimana awal mula tradisi mudik lebaran di Indonesia?

Awal Mula Tradisi  Mudik Lebaran di Indonesia
Dahulu antara mudik dan lebaran tidak memiliki kaitan satu sama lain. Dalam bahasa Jawa ngoko, Mudik berarti ‘Mulih dilik’ yang berarti pulang sebentar saja. Namun kini, pengertian Mudik dikaitkan dengan kata ‘Udik’  yang artinya kampung, desa atau lokasi yang menunjukan antonim dari kota. Lantas pengertian ini ditambah menjadi ‘Mulih Udik’ yang artinya kembali ke kampung atau desa saat lebaran.

Sebenarnya tradisi mudik merupakan tradisi primordial masyarakat petani Jawa yang sudah berjalan sejak sebelum zaman Kerajaan Majapahit.  Dahulu para perantau pulang ke kampung halaman untuk membersihkan makam para leluhurnya. Hal ini dilakukan untuk meminta keselamatan dalam mencari rezeki.

Namun istilah mudik lebaran baru berkembang sekitar tahun 1970-an. Saat itu Jakarta sebagai ibukota Indonesia tampil menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang mengalami perkembangan pesat. Saat itu sistem pemerintahan Indonesia tersentral di sana dan ibukota negara melesat dengan berbagai kemajuannya dibandingkan kota-kota lain di Tanah Air.

Bagi penduduk lain yang berdomisili di desa, Jakarta menjadi salah satu kota tujuan impian untuk mereka mengubah nasib. Lebih dari 80 persen para urbanis datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.  Mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan biasanya hanya mendapatkan libur panjang pada saat lebaran saja. Momentum inilah yang dimanfaatkan untuk kembali ke kampung halaman.

Hal ini terus berlanjut dan semakin berakar ketika banyak urbanis yang mencoba peruntungannya di kota. Tidak hanya di Jakarta, tradisi perpindahan penduduk dari desa ke kota juga terjadi di ibukota provinsi lainnya di Indonesia. Terlebih dengan diterapkan otonomi daerah pada tahun 2000, maka orang semakin banyak mencari peruntungan di kota.

Sama seperti halnya di Jakarta, mereka yang bekerja di kota hanya bisa pulang ke kampung halaman pada saat liburan panjang yakni saat libur lebaran. Sehingga momentum ini meluas dan terlihat begitu berkembang menjadi sebuah fenomena.

Media juga memiliki andil besar dalam mem-branding kegiatan pulang kampung ini menjadi sebuah tradisi wajib saat lebaran.  Dengan adanya program perusahaan dan pemerintah yang memudahkan kegiatan pulang kampung, tradisi ini pun semakin berakar.

Namun masyarakat memang tidak bisa meninggalkan tradisi mudik ini. Ada hal-hal yang membuat perantau wajib melaksanakan pulang kampung. Pertama mudik menjadi jalan untuk mencari berkah karena bisa bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat dan tetangga. Kegiatan ini juga menjadi pengingat asal usul daerah bagi mereka yang merantau.

Tradisi mudik bagi perantau di ibu kota juga bertujuan menunjukkan eksistensi keberhasilannya. Selain itu, juga ajang berbagi kepada sanak saudara yang telah lama ditinggal untuk ikut merasakan keberhasilannya dalam merantau. Mudik juga menjadi terapi psikologis memanfaatkan libur lebaran untuk berwisata setelah setahun sibuk dalam rutinitas pekerjaan sehingga saat masuk kerja kembali memiliki semangat baru.

Nah sudah siap untuk mudik? Semoga informasi ini menambah pengetahuan baru bagi anda dan terimakasih sudah membaca.

8 Tips Mudik Aman dan Nyaman dengan Mobil bersama Keluarga


Halo Guys... Sudah lama gak posting nih... nah sekarang saya akan membagikan Tips Mudik untuk anda semuanya....

Mudik sudah menjadi tradisi yang sebagian orang Jakarta lakukan saat Lebaran tiba. Mudik juga identik dengan bermacet ria, namun justru itu “seni”nya. Semacet apapun perjalanan, tetap membuat mudik paling dinanti setiap tahun.
Agar pulang kampung terasa lebih nyaman, perhatikan ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan. Nah, berikut tips mudik dengan mobil yang perlu kamu tahu:

1. Periksa Kondisi Mobil
Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengecek kondisi mobil. Umumnya, seminggu sebelum Lebaran, sudah banyak orang yang mengecek mobilnya ke bengkel. Periksa bagian mobil pada mesin, rem, oli, roda, dan air bag sebelum berangkat.


2. Tidak Melebihi Kapasitas
Agar nyaman dan selamat, hindari mengangkut penumpang dan barang melebih kapasitas kendaraan. Jika kelebihan beban, maka keselamatan penumpang yang menjadi taruhan. Hal ini juga berlaku pada barang bawaan.


3. Bawa Uang Tunai yang Cukup
Selama perjalanan mudik, kita tidak akan tahu apakah akan bertemu ATM atau tidak di sepanjang jalan. Sebab itu, siapakan uang tunai, karena tidak semua toko menyediakan mesin debit dan kartu kredit. Sebelum jalan, lakukan perhitungan kasar pengeluaran yang akan kita habiskan selama di perjalanan. Hitung dari pengeluaran besar hingga kecil termasuk biaya makan, parkir, tol, tolet, dan lain sebagainya.


4. Bawa Makanan & Minuman Cukup
Membawa makanan dan minuman cukup selama perjalanan juga penting. Sebab, kita belum tentu menemukan minimart, sehingga disarankan untuk menyiapkan makanan ringan hingga makanan agak berat seperti roti.


5. Aplikasi GPS/Peta Mudik
GPS di smartphone kita juga penting untuk mengecek kemacetan hingga jalan alternatif lainnya. Namun, GPS menyedot baterai lebih cepat, sebaiknya sediakan juga powerbank agar handphone kita tetap menyala. Bawa juga peta jalur mudik yang banyak disediakan untuk mengecek info jalur mudik hingga rest area.


6. Istirahat Sebentar Jika Lelah
Perjalanan yang jauh dan macet sudah pasti akan membuat kita kelelahan menyetir, maka jangan memaksakan. Istirahat sejenak di rest area atau pom bensin terdekat. Kita bisa kembali menyetir jika tubuh sudah lebih segar. Mengantuk dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain juga.


7. Menyiapkan Perkakas & P3K
Pastikan juga tidak ketinggalan membawa perkakas & kotak P3k. Barang ini cukup penting untuk keselamatan perjalanan mobil dan juga kesehatan seluruh diri sendiri dan seluruh penumpang.


8. Jika Membawa Balita 
Agar si kecil nyaman selama di perjalanan, maka bawalah perlengkapan seperti bantal dan selimut. Malam hari biasanya akan cukup dingin, jadi hangatkan tubuhnya dengan selimut.

Nah itu Tadi Guys.... Tips Mudik yang aman dan Nyaman Pastinya...

Semoga bermanfaat ya...



Sumber : 8 Tips Mudik