Thursday, November 10, 2016

Resensi Buku Dalam Dekapan Cinta Sang Khalik Tugas SMA (Dulu Pas Kelas X :D )

  Hai semua para sahabat-sahaba ku, Kita adalah sebagai pelajar sama-sama membagi ilmu .. ini di sini saya membagikan kepada kalian semua saya pribadi telah meresensi buku DALAM DEKAPAN CINTA SANG KHALIK, menurut sayabuku ini asyik untuk di baca ok langsung COPAS ( COpy PASte ) Saja :)


Judul : Dalam Dekapan Cinta Sang Khalik
Jumlah Halaman : 328
Penulis : Rafi sapuri, M.si
Penerbit : PT.Elex Media Kompitundo
Cetakan : Pertama Tahun centak : 2010
Tebal : 2cm Ukuran buku : 20 x 13,5 cm
Unsur Intrinsik : Tema : Ujian Hidup Tokoh : Protagonis : Ustad jamal, Kyai Hafid, Ustad Ibrahim, Ustad Haekal, Ustad Mustofa, Ibu Nuriah, Zahra, Zakiyah, Hasanah, Ibu Rohiyah, Lasmi, Halimah, Annisa, Darwo, Dokter, Ustad Faisal, Kyai Syamur, Ustad Saifullah, P.JArot, Ustad Hilman, Lela Antagonis : Medi, Syakir Almamnu’, Kasim, Jupran, P.Winky, P.Jarwo, Dedy, Arifin, P.Muslikin, Galla, Lilis Tritagonis : Millah, Widuri, Ibu Marsah, Nulam, Esih, Asmad, P.Mulyo Latar : Waktu : Malam, Pagi Tempat : Rumah besar. Desa sambilana, tepi jalan, rumah P.jarwo, Tanggul bendungan Suasana : Meriah, Sedih, Senang, Haru Alur : Maju.
Unsur Ekstrinsik : Berasal dari kehidupan bermasyarakat yang mempunyai suatu keinginan untuk memperoleh wanita sebagai istrinya. Sehingga dia berusaha untuk mendapatkannya Amanat : Kita harus berbuat baik pada siapapun, termasuk kepada orang yang membenci kita, karena kalau kita membalas atas perbuatan jelek seseorang maka akan terjadi pertengkaran/perkelahian. Tapi kalau kita selalu berbuat baik maka orang tersebut lama kelamaan akan tergugah hatinya untuk berbuat baik ; jangan sombong dan jangan hanya mengandalkan harta yang tidak akan abadi untuk kita miliki.
Kelebihan : Dalam buku ini di ceritakana suatu kehidupan yang mana ceritanya sangat menggugah hati pembaca untuk terus meningkatkan perbuatan baik, kita tidak boleh berperilaku jahat/jelek yang mana akibat dari perilaku tersebut akan kembali kepada kita ; ceritanya sangat bagus karena alur yang diambil sesuai dengan keadaan yang harus dilakukan ; tidak membingungkan/kalimatnya memakai bahasa yang sederhana dan dapat dengan mudah dipahami. Kekurangan : Dalam penulisnya ada kelebihan huruf sebagai contoh Halaman 266 disana ditulis : “o ya ya mabak nilam, istri kasmin”, Seharusnya : ”o ya ya mbak nilam, istri kasmin. Kemudian kesalahan lagi terjadi pada Hal 145 pada kalimat “Winky, malam ini aku tidak butuh dengan minuman keras atau wanita – wanita yang biasa kita panggil. Aku lebih butuh daging bakar tubuhmu…” senyum Pak Jarwo menghantarkan ucapan-ucapannya. “Ada apa ini?” Tanya Pak Jarwo pura-pura tidak tahu masalahnya. Padahal ia sudah merasa ada banyak kejanggalan dari sikap Pak Jarwo. Yang seharusnya. “Winky, malam ini aku tidak butuh dengan minuman keras atau wanita – wanita yang biasa kita panggil. Aku lebih butuh daging bakar tubuhmu…” senyum Pak Jarwo menghantarkan ucapan-ucapannya. “Ada apa ini?” Tanya P.Winky pura-pura tidak tahu masalahnya. Padahal ia sudah merasa ada banyak kejanggalan dari sikap Pak Jarwo. Sinopsis : Di sebuah desa sambilana, terdapat rumah tangga yang hidup rukun dan saling menghormati. Dia itu adalah Ustad Jamal putra Kyai Hafidz dan istrinya Zahra ana seorang saudagar paling kaya di kota sambilana tersebut. Namun sebaik – baiknya manusia, masih ada saja yang membencinya, Kasmin yang punya hubungan kerabat sejak kecil dengan Ustad Jamal juga mencintai Zahra. Sehingga Kasmin berusaha untuk memutuskan hubungan Ustad Jamal dengan Zahra seperti tanamannya dirusak, di pergunjing, dihina dll. Akan tetapi Ustad Jamal yang berpengetahuan luas dan berwibawa tidak terlalu emosi untuk menindak perbuatan Kasmin. Dengan sabar Ustad Jamal menerima semua perbuatan jelek Kasmin yang diarahkan kepadanya. Sehingga, pada akhirnya jiwa Kasmin pun menjadi luluh dan mau menyadari atas kesalahannya selama ini. Kasmin meninggalkan minum-minuman kerasnya dan membebaskan seluruh anak buahnya. Dia duduk di bawah pohon sambil tidur-tiduran. Dalam keadaan setengah sadar ( diantara tidur dan bangun ) ada seorang kakek tua yang datang menghampirinya dan meminta supaya memberikan bajunya pada kakek tua tersebut. Kasmin pun langsung melepaskan bajunya dan memberikannya kepada kakek tua tersebut. Setelah menerima bajunya kakek tua langsung menghilang, Kasmin tersadar bahwa yang dia alami bukan mimpi, Karena bajunya memang sudah tidak ada. Setelah itu beranjak dari tempat tersebut dan pergi tanpa bajunya yang jelas. Tiba-tiba ada anak kecil berpakaian biru melintasi didepannya sehingga Kasmin pun mengikutinya dari belakang. Ternyata anak kecil tadi pergi ke masjid karena pada hari itu hari Jum’at. Kasmin mengikuti segala yang di lakukan anak kecil tadi, ketika anak kecil mengambil wudhu’, kasmin memperhatikannya lalu menirukan berwudhu’. Karena anak kecil selesai berwudhu’ langsung masuk ke masjid, Kasmin kehilangan jejak, pada saat itu datang kakek tua memberikan bajunya yang telah diminta dari kasmin ketika pagi tadi kepada Kasmin. Kasmin menerima bajunya dan berubah menjadi harum baunya, setelah itu dia masuk masjid dan mencari anak kecil berbaju biru tadi. Ternyata tidak sulit untuk mencari anak kecil tadi. Setelah sholat Jum’at Kasmin meminta maaf pada Ustad Jamal dan di tengah perbenciannya datanglah anak kecil berbaju biru tadi yang ternyata Muhammad Syam ali anak dari Ustda Jamal. Syam ali menegur kasmin yang memanggil ayahnya dngan panggilan mal dan menyuruh memanggil ustad. Hingga akhirnya kasmin dapat bersahabat lagi dengan Ustad Jamal.

0 komentar:

Post a Comment